Jumat, 30 Juli 2010

kagem lomba LCCBN

Geger pacinan/ jatuhnya Karaton Kartasura terjadi Tahun….. (1742)
Berdirinya Karaton Surakarta pada (17 Februari 1745/ 17 Sura 1670)
Pendiri Karaton Surakarta adalah ( Paku Buwono II)
Perjanjian babad giyanti yang memisahkan Karaton Surakarta dan Karaton Yogyakarta terjadi pada tahun (1755)
Perjanjian Salatiga yang menjadi tonggak berdirinya Pura Mangkunegaran terjadi tahun (1757)
Raja Karaton Surakarta yang tidak memiliki garwa padmi/permaisuri adalah (Pakubuwono XII)
Batik yang mempunyai arti saling mengikat dan menjadi lambing bersatunya pria dan wanita dalam perkawinan adalah corak (batik Bondet)
Kain yang diartikan sebagai harapan semoga lamaran sang pria dapat diterima dengan baik oleh pihak wanita adalah corak (satrio Manah)
Kain batik yang melambangkan harapan calon pengantin agar dapat mencari nafkah sendiri atau berdikari adalah corak ( Batik Cakar)
Kain batik yang bermakna agar sipemakai mendapat limpahan rezeki serta makmur adalah corak ( Pari Seuli Babon Angrem)
Kain batik yang biasa digunakan dalam upacara pertunangan yang coraknya berarti bunga yang telah mekar adalah corak ( Batik Parang Kusuma)
Kain batik yang bernama agar calon pengantin selalu mendapatkan rahmat dari Tuhan dalam kehidupan berumah tangga adalah corak ( batik Wahyu Tumurun)
Kain batik yang dipakai pada upacara pernikahan yang mempunyai makna terus menerus mulia adalah corak ( Batik Sido Mulyo)
Batik yang berarti nasehat, melambangkan harapan bahwa orang tua akan menuntun dan meemberi nasehat pada kedua mempelai yang akan memasuki hidup berumah tangga adalah corak ( Batik Sido Wirasat)
Kain batik yang melambangkan cinta yang bersemi bermakna menuntun, sebagai orang tua berniat akan menuntun kedua mempelai memasuki hidup baru adalah corak (Batik Truntum)
kain batik yang bermakna hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan adalah corak (Batik Sido Mukti)
Bertapa dengan cara bergantung terbalik,dengan kedua kaki diikat pada dahan pohon disebut (tapa Ngalong)
Bertapa dengan cara bersamadi disamping makam leluhur pada jangka waktu tertentu disebut (tapa ngluwat)
Bertapa dengan cara menahan diri untuk berbicara atau tidak berbicara sama sekali disebut (tapa Bisu)
Bertapa dengan cara tidak mandi dan tidak membersihkan diri selama jangka waktu tertentu disebut (tapa Bolot)
Bertapa dengan jalan menyingkir sendiri ke dalam hutan disebut (tapa Ngidang)
Bertapa dengan menyendiri di dalam hutan dan hanya makan tumbuh-tumbuhan disebut (tapa ngramban)
Bertapa dengan jalan merendam diri ditengah sungai selama beberapa waktu tertentu disebut (tapa Ngambang)
Bertapa dengan cara membiarkan diri hanyut diatas rakit disebut (tapa ngeli)
Bertapa dengan cara tidur untuk jangka tertentu tanpa makan apa-apa disebut (tapa tilem)
Bertapa dengan jalan hanya memakan nasi putih tanpa lauk disebut (tapa mutih)
Bertapa dengan cara tidak tidur tapi boleh makan disebut (tapa mangan)
Upacara di Karaton Surakarta yang sangat meriah diadakan pada hari lebaran disebut (grebeg pasa)
upacara di Karaton Surakarta yang bertujuan memperingati hari lahir dan wafatnya nabi Muhammad pada bulan mulud disebut (Sekaten/Grebeg Mulud)
Upacara yang selalu diadakan pada hari Sabtu Wage saat usia kandungan berumur tujuh bulan disebut (Mitoni)
Upacara pemberian nama bayi pada hari kelahiran disebut acara (slametan Brokohan)
Upacara yang diadakan pada waktu seorang bayi berumur 35 hari disebut upacara (selapanan)
Upacara yang dilakukan saat anak berusia 7 x 35 hari, saat anak pertama mnyentuh tanah disebut (tedhak Siten)
Upacara yang dimaksudkan untuk melindungi anak-anak terhadap bahaya gaib yang dilambangkan betara kala disebut upacara (ngruwat/Ruwatan)
Wayang yang terbuat dari kulit dan dimainkan seorang dalang dengan diiringi music gamelan disebut wayang (kulit)
Wayang yang pertama kali diciptakan oleh pangeran Pekik dari Surabaya terbuat dari bahan kulit dan berukuran kecil disebut wayang (krucil)
Seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, terutama sangat popular di wilayah Pasundan disebut wayang (golek)
Seni pertunjukan yang sebelumnya terbatas untuk kerabat karaton dan masa PB X mulai dipertontonkan bagi masyarakat umum di Balekambang, Sriwedari dan Pasar Malam disebut wayang (0rang/Wong)
Wayang yang sudah dikaloborasikan dengan pemahaman modern dan dibuat dari rumput disebut wayang (Suket)
Upacara untuk memperingati empat puluh hari meninggalnya seseorang disebut (patang puluhan)
Upacara untuk memperingati seratus hari meninggalnya seseorang disebut (nyatus)
Upacara untuk memperingati satu tahun meninggalnya seseorang disebut (pendak pisan)
Upacara untuk memperingati dua tahun meninggalnya seseorang disebut (pendak pindo)
Upacara untuk memperingati tiga tahun meninggalnya seseorang disebut (nyewu)